Sabtu, 29 Juli 2017

KHILAF, BENCI, dan CINTA


@salimafillah

seorang kawan, dalam do'a dan salamnya di berlalunya seperempat abad usiaku kembali mengenangkanku sebuah kaidah "bencilah kesalahannya, tapi jangan kau benci orangnya."


betulkah aku sudah mampu begitu pada saudaraku, pada keluargaku, pada para kekasih yang kucinta? saat mereka terkhilaf dan disergap malu betulkah kemaafanku telah tertakdir mengiringi takdir kesalahan mereka?

tapi itulah yang sedang kuperjuangkan dalam tiap ukhuwah dan cinta dalam tiap ikatan yang Allah jadi saksinya


karena aku tahu, bahwa terhadap satu orang aku selalu mampu membenci luputnya tapi tetap cinta dan sayang pada pelakunya itulah sikapku selalu pada diriku sendiri

kucoba cerap lagi kekata asy syafi'i "aku mencintai orang orang shalih" begitu katanya, diiringi titik air mata "meski aku bukanlah bagian dari mereka dan aku membenci para pemaksiat-Nya meski aku tak berbeda dengan mereka."

ya.. mungkin dia benar

tapi dalam tiap ukhuwah dan cinta dalam tiap ikatan yang Allah jadi saksinya aku ingin meloncat ke hakikat yang lebih tinggi

karena tiap orang beriman tetaplah rembulan memiliki sisi kelam, yang tak pernah ingin ditampakkannya pada siapapun maka cukuplah bagiku memandang sang bulan pada sisi cantik yang menghadap ke bumi

tentu, tanpa kehilangan semangat untuk selalu berbagi dan sesekali merasai gelapnya sesal dan hangatnya nasehat sebagaimana sang rembulan yang harus menggerhanai matahari

-Puisi di Jogokariyan, sekira 2009-— di Masjid Jogokaryan Mantrijeron Kota Jogja DIY


https://www.instagram.com/p/BHJxJjJDcII/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar