Rabu, 12 Juli 2017

MENGEMBALIKAN PADA ALLAH


PEMBACA yang saya hormati. Ini cerita Haji Agus yang punya usaha di bidang jasa pembangunan rumah dan perkantoran, jasa renovasi dan termasuk furniture. Ada satu kebiasaan Haji Agus, yakni dia suka banget salat sunnah, menghadap Allah.
Dapat berita gembira, ia salat sunnah. Dapat berita sedih, ia salat sunnah. Misal, karyawannya memberi laporan kepada dia, “Pak, alhamdulillah nih, ada kantor yang mempercayakan pemagaran propertinya kepada kita. Lumayan Pak, tiga hektar pagarnya.” Nah, Haji Agus kalau dapat berita seperti ini, langsung bergegas mencari mushalla, atau media apa saja sebagai sarana ia salat sunnah. Kebetulan ia punya kebiasaan lain, yaitu menjaga wudlu.

Menurut Haji Agus, karyawannya saja memberi laporan kepada dia, masakan dia enggak memberi laporan kepada Allah, yang mengendalikan dan mengatur kita. Dengan begini, saya merasa tenang dan senang, katanya.


Kehidupan Haji Agus ini relatif adem. Relatif tenang. Salah satunya mungkin karena komunikasi dengan Allah terjaga. Haji Agus cerita, dia jarang sakit hati, jarang kecewa, jarang stress.

Sebab kalau sesuatu terjadi yang dianggapnya melukai hati dan perasaannya, cepat-cepat ia siram dengan tajdîdul wudlu (memperbaharui wudlu, sebab ia rajin menjaga wudlu), dan ia bawa sujud. Ia bawa salat sunnah. Lantas ia laporkan saja keluh kesahnya di hadapan Allah. Efektif. Haji Agus mengaku caranya ini efektif untuk meredam kegalauan dan keresahannya.

Dan, bukan saja terhadap kesusahan dan kesedihan ia datang menghadap Allah. Ketika senang pun, ia laporkan. Menurutnya, kurang layak apabila hanya mengadukan hal-hal yang susah dan sedih saja.

Ketika ditanya, apa alasan lain selalu ‘laporan’ kepada Allah lewat salat sunnah? Jawab Haji Agus, tujuannya adalah menjaga agar dirinya tahu bahwa semua sumber kesenangan adalah dari Allah. Kalau sudah begini, maka susah buat dirinya untuk sombong dan untuk tidak bersyukur.

SALAT SUNNAH

Ya, Allah menunggu kita semua. Menunggu kita untuk menghadap-Nya. Bukan saja ketika waktunya salat-salat fardhu, tapi juga di waktu-waktu kapan saja. Semakin kita merasa butuh Allah, semakin merasa kita perlu dengan Allah, akan semakin terasa dekatnya Allah dengan kita.

Buat Anda yang punya hutang, coba giatkan salat sunnah. Lakukan salat sunnah taubah misalnya, dan salat sunnah hajat. Usahakan juga salat sunnah dhuha dan salat sunnah tahajjud. Insya Allah, Anda akan diberi-Nya kemudahan demi kemudahan dalam membayarkan hutang.

Demikian juga bila Anda atau keluarga Anda memiliki penyakit, susah pekerjaan dan usaha, sempit rizki, bermasalah dengan jodoh dan rumah tangga, serta sedang menghadapi permasalahan yang belum terselesaikan atau menghadapi keinginan yang belum tercapai. Biasakan salat-salat sunnah. Dekati Allah lewat salat-salat sunnah. Sedangkan kata Rasulullah, sedekat-dekatnya Allah dengan hamba-Nya adalah ketika hamba-Nya salat, ketika hamba-Nya sujud.(salam yusuf mansur/rf/ird)


Repost by https://t.me/NgajiBarengYM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar