Rabu, 12 Juli 2017

Kajian Isra' Mi'raj


Saya beruntung ya punya Allah, berasa banget. Punya Allah, ada Allah, berasa banget. Makanya saya bingung ketika ada orang yang udah punya Allah dan Allah itu udah pasti ada, tapi dia susah, terus dia ngerasa susah. Bisa jadi seperti saya juga jaman dulu, gak terlalu kenal, gak terlalu tahu,” ucap Ustadz Yusuf Mansur ketika mengisi tausiah di moment peringatan Isra' Mi'raj.


“Salat dan Revolusi Mental” menjadi tema yang diangkat dalam rangka memperingati Isra Miraj sekaligus Training buku “Believe”karya Ustadz Yusuf Mansur.


Pada kesempatan ini, Ustadz Yusuf Mansur kembali mengingatkan kita akan pentingnya mengimani Allah. Menurutnya, momentum Isra Miraj hanya sebagian kecil dari sekian ribu ayat yang memberi tahu siapa Allah. “Bener lho saya kenalan lagi sama Allah, saya kenalan lagi sama Tuhan saya. Saya punya hutang 1 milyar, makin saya kejar, makin saya cari jalan, makin nambah tuh hutang,” ungkapnya.

Ustadz Yusuf Mansur menyadari betul kesalahan besar ketika ia menjadi orang yang hidup tapi seperti orang mati karena tidak mengenal Allah. “Dipanggil sama atasan lo datang, tapi dipanggil sama Allah lo gak datang. Itu karena lo gak kenal sama Allah,” tambahnya.

Ustadz Yusuf Mansur kemudian berkisah, ada seorang kaya, pagi-pagi didatangi seorang miskin yang sedang butuh uang. Orang kaya tersebut lalu berkata kalau ia akan mendatangi orang miskin tersebut, setengah tidak percaya, orang miskin tersebut bertanya kembali untuk meyakinkan diri. Orang miskin tersebut meminta agar dia yang akan menghampiri orang kaya tersebut, namun orang kaya tersebut bersikeras jika dia yang akan mendatangi rumah orang miskin itu.

“Orang kaya tersebut kemudian datang mau bawa duit, tapi bisa-bisanya pas orang kaya ini datang ke rumah si miskin jam 04.00, yang nemuin anak kecil. Harusnya di depan dong, kan udah tahu kalau gue mau datang. Tadi lo datang minta duit sama dia, sekarang giliran dia datang lo nyuruh anak kecil yang nemuin,” kisahnya.

Cerita yang dituturkan oleh Ustadz Yusuf Mansur merupakan sebuah analogi yang mengibaratkan sikap sebagian besar kepada Allah. Kita bisa meminta kepada Allah, tapi seringkali ketika Allah sudah mendatangi kita, manusia justru mengabaikan, menunda-nunda.

“Allah manggil kita “hayalasola ” tapi kita asik saja dengan urusan kita, emang lo gak tau siapa yang bikin lo jadi pegawai? Emang lo gak tahu siapa yang bikin lo jadi hidup? Kenapa hidup kita acak-acakan? Karena begini modelnya. Kita gak ngerti Tuhan sesungguhnya kita siapa,” tambahnya yang disambut dengan anggukan hadirin.

Ustadz Yusuf Mansur kembali berkisah, saat itu ia ditanya oleh gurunya, apakah sudah salat, lalu ia menjawab sudah. Lalu, ia ditanya kembali berapa rakaat? Ustadz Yusuf Mansur merasa ada yang janggal karena pertanyaan ini pasti ada maksud tertentu. Ia kemudian menjawab jika tadi hanya salat zuhur tanpa qobliyah dan badiyah. Kemudian sang guru kembali bertanya.

“Burung apa yang ada sayapnya tapi dia gak terbang?”

Saat itu, ia mengaku tidak bisa menjawab pertanyaan sang guru. “Coba tanya burungnya, dia tahu gak punya sayap apa engga? Kalau dia gak tahu kalau gak punya sayap berarti dia bego, tapi kalau dia tahu dia punya sayap tapi gak mau terbang, berarti dia burung males. Salat lo gak naik, sayapnya salat itu qobliyah, badiyah. Tahu gak? Kalau tahu tapi tidak dilakukan berarti lo males,” kata Ustadz Yususf Mansur menirukan perkataan sang guru.

Hal inilah yang menjadi salah satu faktor muncul buku Believe. Orang kalau tidak tahu ada Allah, susah hidupnya. Ustadz Yusuf Mansur kembali memberikan contoh. Ada seseorang yang tinggal di rumah kontrakan, sudah dua bulan menunggak. Orang tersebut kemudian ditawarkan oleh pemiliknya untuk membeli kontrakan tersebut. Kita pasti berpikir tidak mungkin, karena dua bulan saja orang tersebut belum bayar kontrakan, bagaimana ceritanya bisa beli kontrakan tersebut.

“Padahal kalau dia kenal sama Allah, padahal Allah sudah percaya sama dia dengan menawarkan rumah itu, gak believe dia, kan enteng sebenarnya. Langsung aja tanya harganya berapa. Begitu ibu itu pulang, langsung salat temuin bos, Allah. Saya mau ngajarin kalau semua itu punya Allah, tapi masalahnya minta engga,” jelasnya.

Ustadz Yusuf Mansur juga mengingatkan kepada hadirin yang hadir agar percaya bahwa Allah itu bisa mewujudkan impian, keinginan, hajat, termasuk mengimani Allah. Percaya bahwa Allah bisa mengatasi masalah kita, bisa mengubah kesulitan menjadi mudah, bisa membuat yang berat menjadi ringan.

Source Yusufmansur.com

Repost by ngajibarengYm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar