Minggu, 02 Juli 2017

KALIGRAFI

KALIGRAFI
-dari pelukis yang tak sekedar menulis -
@salimafillah

Konon ada 3 revolusi dalam tata penyebaran pengetahuan. Pertama, kertasnya Ts'ai Lun, menggantikan gulungan bambu yang berat atau lembaran sutera yang mahal. Kedua, mesin cetaknya Guttenberg yang menggantikan jasa para penyalin-hias dengan berlipat efisiensi. Ketiga Google, yang meski bukan yang pertama, tapi menguak jalan amat lebar bagi perpustakaan maya tanpa batas.


Sejak Ts'ai Lun (50-121), kasim di Luoyang, istana Dinasti Han Timur itu membuat ramuan kertas dari kulit pohon, serat rami, bubuk kain, dan jaring; Cina memuncakkan peradabannya dengan pencatatan dan penyebaran pengetahuan yang sangat serius. Bersama dengannya muncul pula para penyair yang menuliskan anggitannya dengan goresan amat indah; kaligrafi.


Pada tahun 751, dalam pertempuran Sungai Talas, beberapa ahli pembuatan kertas Cina ditangkap oleh pasukan Daulah 'Abbasiyah. Teknik pembuatan kertas dari Cina nantinya akan menyumbang percepatan perkembangan kaligrafi Arab yang di masa Daulah 'Umayyah dirintis oleh Qutbah Al Muharrir. Dia menemukan empat ragam tulisan yaitu Thumar, Jalil, Nisf, dan Tsuluts.

Gaya dan teknik menulis Khath semakin berkembang pada masa Daulah 'Abbasiyah dengan munculnya pakar kaligrafi Ad-Dahhak ibn 'Ajlan yang hidup pada masa Khalifah Abul 'Abbas As Saffah (750-754) dan Ishaq ibn Muhammad pada masa Khalifah al-Manshur (754-775) serta Al Mahdi (775-786). Ishaq memberikan kontribusi yang besar bagi pengembangan tulisan Tsuluts dan Tsulutsain dan mempopulerkan pemakaiannya.

Pada masa 'Abbasiyah tercatat nama besar Ibnu Muqlah yang pada masa mudanya belajar kaligrafi kepada Al Muharrir. Dia berjasa bagi pengembangan tulisan kursif karena penemuannya yang spektakuler tentang rumus-rumus geometrikal pada kaligrafi yang terdiri dari tiga unsur kesatuan baku dalam pembuatan huruf yang ia tawarkan yaitu: titik, huruf alif, dan lingkaran. Menurutnya setiap huruf harus dibuat berdasarkan ketentuan ini dan disebut al-Khath al-Mansub (tulisan yang berstandar). Ia juga mempelopori pemakaian enam macam tulisan dasar (al-Aqlam as-Sittah) yaitu Tsuluts, Naskhi, Muhaqqaq, Raihani, Riqa' dan Tauqi' yang merupakan tulisan kursif. Tulisan Naskhi dan Tsuluts menjadi populer dipakai karena usaha Ibnu Muqlah yang akhirnya menggeser dominasi khath Kufi.

Usaha Ibnu Muqlah pun dilanjutkan oleh murid-muridnya yang terkenal diantaranya Muhammad ibn as-Simsimani dan Muhammad ibn Asad. Dari dua muridnya ini kemudian lahir kaligrafer bernama Ibnu Bawwab. Ibnu Bawwab mengembangkan lagi rumus yang sudah dirintis oleh Ibnu Muqlah yang dikenal dengan Al-Mansub Al-Faiq (huruf berstandar yang indah).

Kaligrafi Arab atau sering disebut sebagai "Khath" saja, menurut Yaqut Al Mu'tashimi adalah "geometri ruhaniah yang diekspresikan dengan prasarana jasmaniah." 'Ubaidillah ibn 'Abbas mengistilahkannya sebagai 'Lisaanul Yaad' atau lidahnya tangan, yang berbicara kepada seluruh indra manusia.

Adalah Ustadz Mahroji Khudhori, seorang seniman masyhur di Yogyakarta yang setelah berhijrah banyak melukis kaligrafi indah. Dengan gaya bebasnya untuk tak terikat aturan ketat Khath namun benar-benar berusaha mengekspresikan penghayatan mendalam akan isi ayat, hadits, atau doa yang dilukis; karyanya memiliki pancaran pesona yang berlapis.

Salah satu karya indahnya yang berisi firman Allah dalam Surat Ar Ra'd ayat 28, "Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Perhatikan, hanya dengan berdzikir kepada Allah hati menjadi tenang" yang konon senilai harga Rp. 30 Juta; pada Ahad 14 Februari 2016 dihadiahkan pada Ustadz KH Muhammad Arifin Ilham.

Kini Ustadz Mahroji Khudhori hendak merampungkan pembangunan Masjid yang beliau rintis di daerah dakwahnya. Bagi Shalih(in+at) yang berminat pada kaligrafi karya beliau dan berkenan membelinya untuk dana dakwah pembangunan Masjid ini dapat melihat sebagian karya beliau di Omah Dakwah Pro-U Media, Jl. Jogokariyan no 41, Yogyakarta; atau langsung kontak dengan beliau di +6281228058849. Donasi langsung juga diterima melalui Rekening BCA 1 6918788517 an. Mahroji.


Selamat berinfaq dan mentakjubi keindahan Shalih(in+at). Sesungguhnya Allah itu Maha Indah, Dia mencintai yang indah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar