Sabtu, 08 Juli 2017

MENYEMBUHKAN LUKA

  MENYEMBUHKAN LUKA
@salimafillah

Luka karena perang saudara itu dalam sekali.

Pertempuran-pertempuran yang terjadi antara Wikramawardhana dari Istana Barat Majapahit dengan Bhre Wirabhumi dari Istana Timur di Pamotan itu terjadi sejak tahun 1400 secara Paregreg, yang bermakna terus menerus dengan menang kalah yang silih berganti. Perang Paregreg ini baru usai ketika Ratu Anghabaya Istana Barat, Raden Gajah Bhre Narapati memenggal Bhre Wirabhumi.

Pada penyerangan itu, 60 duta Kekaisaran Ming yang sedang bertamu ke Istana Pamotan turut terbunuh. Kaisar Yung Lo menuntut Wikramawardhana membayar ganti rugi 60.000 tael emas. Parahnya akibat perang ini bagi keuangan Kerajaan dicatat oleh Ma Huan, sekretaris Laksamana Cheng Ho dalam Ying-ya-sheng-lan, bahwa hingga tahun 1408 Sang Raja baru dapat mencicil 10.000 tael saja. Atas permintaan Laksamana muslim berhati mulia itu, nantinya dendapun dihapus.

Di kalangan bawah, Perang Paregreg telah menyeret rakyat Jawa pada kematian, kehancuran, ketakutan, dan kelaparan. Lahan-lahan sawah tadah hujan yang selama ini begitu subur dan berlebih memberi kemakmuran; menjadi rusak, tak tergarap, dan terbengkalai. Krisis pangan akbar siap menerkam Majapahit, bahkan hingga masa bertakhtanya Maharani Suhita, putri Wikramawardhana dari pernikahannya dengan Bhre Daha putri Wirabhumi.

Tercatat dalam Serat Walisana yang ditulis pada masa Sultan Agung di Mataram; Maulana Malik Ibrahim tiba di Gresik dan langsung berjuang keras menjawab persoalan dan menyembuhkan luka kerajaan ini.

Maulana Malik Ibrahim yang lama menuntut ilmu di Mesir, banyak memahami sistem irigasi masyarakat Fellahin. Berbekal hal itu, alih-alih membangun pusat belajar Islam, yang pertama dibinanya justru adalah bendungan, saluran air, dan pencetakan sawah lahan basah.

Kepada Cheng Ho yang kembali bermuhibah pada masa pemerintahan Ratu Suhita, dimintanya bantuan tenaga untuk memperluas persawahan itu hingga bentangan Gresik, Lamongan, dan Tuban. Para prajurit yang dibawa sang Laksamana dan kebanyakan dari Yunnan yang juga daerah persawahan itu menyambut baik. Persawahan di Jawa pun berubah, dari lahan tadah hujan menjadi lahan teririgasi. Bersambung ke COMMENTS
  salimafillahBerbondong rakyat belajar bertani pada Sang Wali, dibangkitkan semangatnya, dan lalu dibimbing ruhaninya.

Dengan menjawab masalah dan menyembuhkan luka inilah, dakwah di Bumi Jawa ditancapkan oleh Sang Wali, Maulana Malik Ibrahim. Bergelombang para Wali berikutnya datang mengikuti jejaknya, membaca masalah dan berjuang menjadi jawabannya, hingga mereka menjadi tim paling sukses dalam sejarah dakwah, hanya dalam tempo kurang dari seabad, mengubah sebuah Kerajaan Hindu terkuat di Asia Tenggara menjadi negeri mayoritas muslim hingga hari ini.

Siang ini kami berkhidmah ke Masjid Agung Gresik; ahlan wa sahlan bagi Shalih(in+at) tuk hadir dan mengabarkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar