Rabu, 02 Agustus 2017

"RUH-RUH YANG DIAKRABKAN IMAN"


Salim A. Fillah

Begitulah beberapa kali kita tegaskan dalam dekapan ukhuwah ini, bahwa menjadi pembawa kebenaran tak boleh hanya mempedulikan soal ‘mengatakan yang benar’. Dia harus penuh perhatian untuk mengatakan yang benar, dengan cara yang indah, di saat yang paling tepat.

Tetapi ada hal yang lebih mendasar pada beliau-beliau daripada sekedar ‘mengetahui apa yang harus dikatakan kepada orang-orang tertentu, mengetahui kapan harus mengatakannya, dan mengetahui bagaimana cara mengatakannya agar mendapatkan hasil maksimal.’


Apa itu?

Saya takjub membaca kembali selarik sabda Sang Nabi, Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, tentang arwah. “Ruh-ruh itu bagai pasukan yang dibariskan,” ujar beliau sebagaimana diriwayatkan untuk kita oleh Imam al-Bukhori, “Jika mereka saling mengenal, maka bersepakatlah mereka. Jika mereka saling merasa asing, berselisihlah mereka.”


Dalam hidup, kadang memang ada kejadian yang sulit dijelaskan. Seperti saat kita memasuki wilayah asing, dan bertemu dengan orang-orang yang asing pula, satu dua kali pandangan kita akan tertumbuk pada orang-orang tertentu yang meninggalkan kesan berbeda dalam jiwa.

Kita telah merasa akrab sebelum saling berkenalan. Kita telah saling senyum dan menganggukkan kepala. Kita telah saling menyapa sebelum sempat saling menyebut nama. Diam-diam, dalam hati kita telah berseru-seru, “Inilah saudaraku!”

Maka, inilah ruh-ruh yang diakrabkan iman. Dengan iman itulah mereka saling mengenal. Dengan iman itulah mereka saling mengakrabi. Tanpa bicara mereka telah menyepakati hal-hal mulia. Jika ada yang berbeda di antara mereka, semua tahu bahwa kesamaan di antara mereka lebih banyak, dan lebih tinggi nilainya. Jika ada sembilanpuluh sembilan hal berlainan, dan hanya satu perkara saja yang serupa di antara kita, maka marilah curahkan seratus persen usaha untuk yang satu itu agar ianya jadi berdaya.

“Kita saling bekerjasama,” ujar Syaikh Muhammad Rosyid Ridho, “Dalam hal-hal yang kita sepakati. Dan kita saling menghormati, dalam hal-hal yang kita perselisihkan.”

Begitulah ruh-ruh yang diakrabkan iman, dalam dekapan ukhuwah.

#SAF
#DDU Hal 251-253




Tidak ada komentar:

Posting Komentar