Rabu, 26 Agustus 2015

Derai Duka Palestina

 
By: Nandang Burhanudin
****
Tanggal 5 Juni kemarin, Israel memperingati sebagai hari kemenangan besar melawan bangsa Arab dan umat Islam. Tepatnya 5 Juni 1967, Israel sukses menaklukkan Kairo, Damaskus, Libanon hanya dalam perang 6 hari.

Al-Quds dikuasai, Tepi Barat, Gaza, Sinai, Golan dikangkangi. Israel membunuh 20.000 militer Arab dan menghancurkan 80 % kekuatan militer Mesir, Syiria dan mengusir 300.000 warga Palestina dari tanah airnya sendiri. Israel hanya kehilangan 800 prajurit dan 2 % kekuatan militernya.


Kekalahan Arab ini disebut "Naksah" setelah bangsa Arab dikalahkan tahun 1948 yang disebut dengan "Nakbah". Kekalahan 1948 sangat fatal. Bansa Arab kehilangan 78 % wilayah Palestina. Penduduk aslinya diusir. Negara Israel dideklarasikan.

Setelah itu, perjanjian Camp David ditandatangani. Banyak ahli sejarah menegaskan, kemenangan Mesir di perang 1973 adalah "drama" seperti kemenangan AtTatruk di Turki saat melawan Yunani. Sebab ternyata, setelah perjanjian Camp David, Mesir tidak berkuasa atas wilayah Sinai yang direbutnya. Keputusan atas Sinai dan Palestina, sangat tergantung kepentingan Israel.

Terbukti, kini Israel berpesta kembali. Kudeta di Mesir tanggal 3 Juli diperingati sebagai kemenangan kelima Israel atas bangsa Arab. Musuh bebuyutannya Ikhwanul Muslimin, dihancurkan. Kini Israel benar-benar berada di puncak kejumawaan:

1.     Negeri-negeri Arab dipecah-pecah.
2. Semangat jihad qital melawan Israel dihapus. Malah yang terjadi bangsa Arab berperang satu sama lain.
3. Penyakit cinta dunia dan takut mati menjadi tren masakini di kalangan dunia Islam.

Efeknya, Palestina praktis terlupakan. Yahudisasi Masjid Al-Aqsha terjadi setiap saat. Di titik ini kita paham, mengapa Ikhwanul Muslimin teramat dibenci Israel. Sebab Israel paham, kekuatan utama bangsa Arab adalah Ikhwanul Muslimin. Suka atau tidak suka. Fakta membuktikan relawan dari Ikhwanul Muslimin yang terdepan menghadapi Israel.

Seorang penulis Turki menegaskan, "Dunia Islam dan Bangsa Arab akan kehilangan tonggak penting jika Ikhwanul Muslimin di Mesir benar-benar dihancurkan." Saat ini hanya perlawanan Palestina dan bangsa Arab hanya satu. Yaitu HAMAS-Jihad Islam di jalur Gaza. Selangkah lagi kekuatan HAMAS-Jihad Islam dihancurkan, dan benar-benar sudah dilumpuhkan dari sisi Mesir.
Israel paham, kegaduhan elemen-elemen Islam lainnya adalah kegaduhan yang tak akan menyengat apalagi membahayakan. Malah terbukti elemen-elemen inilah yang kini malah menggerogoti HAMAS-Jihad Islam di Palestina, sebagaimana mereka membonsai kekuatan Islam lainnya di dunia.
Pasted Form: Laman facebook ust. Nandang Burhanudin https://www.facebook.com/aufainternational
07 Juni  2015


Tidak ada komentar:

Posting Komentar