Rabu, 26 Agustus 2015

ISIS Membesar, AS Tak Gusar


By: Nandang Burhanudin
****
Berbahagialah bagi para pendukung ISIS/IS di Indonesia. Silahkan siapkan paspor dan kelengkapan dokumen, sebab negara IS/ISIS kini semakin luas yang jika digabungkan, sudah melebihi gabungan Kuwait, Bahrain, Emirates, Qatar, Oman.

Mengapa ISIS/IS demikian mudah memperluas wilayahnya dan menyingkirkan prajurit-prajurit reguler? Jawabannya sangat mudah. ISIS adalah rencana yang dicanangkan George W. Bush sejak empat belas tahun silam, menggantikan peran Al-Qaeda yang dihabisi di tahun 2006.


The Guardian, harian terkemuka Inggris memuat persidangan Berlin Gildo, WN Swedia yang dituduh aktif dalam aksi terorisme di Syiria. Persidangan memutus bebas, setelah terungkap bahwa Gildo berafiliasi kepada "gerakan teroris" yang justru didanai M-16, intelejen Inggris.

Di lapangan, keanehan-keanehan itu terjadi. Anda tidak harus menerima atau menolak 100 % apa yang saya tuliskan. Namun prediksi para ahli Timur Tengah menegaskan, ISIS/IS ke depan akan diskenariokan menguasai "senjata biologis" dan mengancam Saudi Arabia/Teluk. Tentu kita paham, senjata itu hanya rekaan. Namun cukup mengecilkan "nyali" penguasa Teluk, dan tak sadar SDA-nya disedot Inggris-AS-Russia-China-Israel.

Lalu bagaimana dengan militer di negara-negara Arab? Militer reguler ternyata tidak memiliki kemampuan tempur. Senjata memang canggih-canggih. Namun jangan harap bisa memiliki "daya tempur" seperti pasukan HAMAS/Jihad Islam di Palestina. Sebab sejatinya militer negara-negara Arab itu adalah mujahidin Ikhwanul Muslimin dan Jihad Islam, yang mencari kematian bukan kehidupan.

Lalu apa fungsi ISIS/IS? Jelas sebagai pelakon antagonis, agar umat Islam menjadi jijik dengan kata khilafah/khalifah. Sebagaimana peran HT yang sukses menjadikan khalifah/khilafah minus jihad qital, hingga membuat umat Islam "mual" dengan kata khilafah/khalifah.
Pasted Form: Laman facebook ust. Nandang Burhanudin https://www.facebook.com/aufainternational
05 Juni  2015


Tidak ada komentar:

Posting Komentar