Rabu, 26 Agustus 2015

Fatwa yang Muter-muter


*****
Erdogan mencampakkan sekularisme. Tapi Amir HT, Ustadz Khalil Abu Rusytha tetap menjulukinya 'Amil Amerika (agen alias budak Amerika). Menurutnya, nasib pemimpin Turki akan sama dengan pemimpin AS, mendapatkan kecelakaan di dunia dan akhirat.

Di sisi lain, Abu Rustha memfatwakan, "Ikut serta (partisipasi) dalam sistem-sistem kufur dan sistem yang berhukum dengan hukum selain dengan apa yang Allah turunkan adalah KUFUR. Terutama jika penguasa/pemerintah yang berhukum dengan hukum selain Allah meyakini kekufuran hukum ini. Atau bisa jatuh ke dalam zhalim dan fasik, jika penguasa/pemerintah yang menghukumi dengan hukum selain Allah tidak meyakini kekufuran hukum tersebut. Adapun pendapat-pendapat yang membolehkan seorang muslim berpartisipasi dalam hukum selain hukum Allah, sama sekali tidak ada dalil atau mirip dalil pun tidak ada."

Nah kalau ada anggotanya yang jadi PNS, hakim di pemerintahan tersebut, fatwanya jadi boleh. Tinggal bikin istilah baru, hadhoroh dan madaniyyah.
Nah jika meminta-minta pemerintahan yang tidak berhukum dengan hukum Allah untuk menyerahkan kekuasaan, menjadi boleh. Tinggal bikin istilah tholabun nushroh.

Erdogan yang mensejahterakan rakyatnya dan sigap membantu muslim di seluruh dunia disebut antek AS, sedangkan ke As-Sisi sang jagal dan pengkudeta disebut "aktsaru wa'yan wafathanan" (lebih memahami dan lebih cerdas). Tanya kenapa?

Pasted Form: Laman facebook ust. Nandang Burhanudin https://www.facebook.com/aufainternational

28 Mei  2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar